• SD ST. FRANSISKUS III KAYU PUTIH
  • Cinta Allah Yang Penuh Kerahiman, Cerdas, Jujur, Toleransi, Disiplin

Mengukir Masa Depan di Papan Tulis

By : MICHELLE GABRIELLA LIAUW ANN (Michelle)

Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III

Di sebuah sekolah sederhana, di antara riuh tawa dan langkah terburu para siswa, ada seorang gadis bernama Raine. Di kelasnya, ia sering disebut sebagai anak yang kurang mampu dalam pelajaran. Nilainya jarang memuaskan, dan peringkat terakhir seolah telah menjadi tempat tetap bagi namanya dipapan nilai.

Sebagian teman menjauh, menatapnya dengan kasihan atau sekadar pura-pura tidak melihat. Namun, Raine tidak sepenuhnya sendiri. Disisinya selalu ada Luna, Olivia , dan Zeline. Tiga sahabat yang tak pernah lelah menenangkannya, yang percaya bahwa setiap orang memiliki waktunya sendiri untuk bersinar.

Suatu hari, ketika matahari menggantung malu di langit sekolah, guru biologi mereka, Bu Adira, membagikan hasil ulangan harian. Selembar kertas diterima Raine, nilainya jauh lebih buruk dari sebelumnya. Seketika dadanya terasa sesak karena selalu mendapatkan nilai yang sangat jauh di bawah rata-rata.

Usai pelajaran, Bu Adira memanggil Raine ke ruang guru. Dengan suara lembut, beliau bertanya, “Raine, akhir-akhir ini kamu terlihat berbeda. apakah ada sesuatu yang terjadi denganmu?”

Mendengar itu, Raine hanya diam menunduk. Air matanya menetes perlahan. Ia tidak hanya berjuang dengan pelajaran di sekolah, tetapi juga dengan rumah yang tidak lagi terasa seperti rumah yang biasanya penuh damai dan bahagia. Pertengkaran orang tuanya membuat hari-harinya penuh dengan tekanan, membuat semangatnya perlahan pudar.

Mengetahui hal itu, Bu Adira merasa iba. Beliau kemudian berdiskusi dengan wali kelas dan guru yang lainnya, mereka sepakat untuk menawarkan les privat pada Raine bukan sekadar demi nilai, tetapi juga agar Raine kembali menemukan cahaya dalam dirinya.

Tanpa Raine sadari, dibalik pepohonan halaman sekolah, Luna, Olivia, dan zeline mendengar percakapan itu. Mereka saling berpandangan terkejut sekaligus sedih. Raine tak pernah menceritakan apapun kepada mereka. Sejak hari itu, Mereka berjanji dalam hati untuk tidak membiarkan sahabatnya berjalan sendiri lagi.

Les privat pun dimulai. Setiap sore, Raine belajar bersama Bu Adira. Meski lelah, ia terus mencoba, menulis ulang harapan di papan tulis dengan tangan gemetar namun penuh dengan tekad. Di sela-sela itu, Luna, Olivia, dan zeline selalu hadir membawa semangat, senyum, Dan doa.

Hari Demi Hari berlalu tekad Raine mulai berbuah. Ia tidak lagi takut pada kegagalan karena ia tahu, setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda, tidak semua dapat berlari secepat yang lain tetapi setiap langkah yang tulus akan sampai pada tujuan.

Tibalah waktu ujian kenaikan kelas. Untuk pertama kalinya, Raine mengerjakan soal dengan hati yang tenang. Ia tidak lagi terbayang ejekan, tak lagi mendengar kata “bodoh” di kepalanya. Yang ia dengar hanyalah suara hatinya sendiri "aku bisa".

hari pembagian raport pun tiba. Ketika lembar itu dibuka, seulas senyum perlahan tumbuh di wajahnya nilai-nilainya meningkat drastis. Tangannya bergetar, matanya berkaca-kaca.

"Bu... Ini benar nilai saya? "Tanyanya tak percaya.

Bu Adira tersenyum hangat. "Ya, Raine. Ini hasil dari kerja kerasmu sendiri. "

Berita itu segera dibagikan kepada sahabat-sahabatnya Luna Tara, Olivia, dan zeline berlari memeluknya erat. Tangis bahagia pun pecah, bukan karena nilai yang tinggi tetapi karena Raine telah menang atas dirinya sendiri.

Sejak hari itu, Mereka selalu belajar bersama, saling menguatkan, dan saling mendukung. Raine tidak lagi takut menatap papan tulis di depan kelas karena di sanalah iya telah mengukir masa depannya sendiri.

 

Editor: Wihelmus Kamis

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Kancing Ajaib Dan Pelajaran Kejujuran

By: ELORA ABIGAIL BUTAR BUTAR (Elora) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Lia, siswi kelas enam yang cerdas dan rajin, memiliki sebuah kancing biru laut yang selalu ia simpan denga

30/10/2025 15:07 WIB - Administrator
Langkah Kecil Menuju Mimpi Besar

By: GABRIELLE EIFFEL FRADYTHNASEARA SETIABUDI (Eiffel) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III   Namanya Amira. Ia duduk di kelas 5 SD Mentari Pagi. Amira dikenal sebagai anak ya

29/10/2025 13:26 WIB - Administrator
BERUBAH SEBELUM TERLAMBAT

By: BRIGITTA RAISSA SAMANTHA GINTING (Brigita) (Brigita adalah siswi kelas VI SD St. Fransiskus III Jakarta) Setiap anak tentu ingin diakui dan disukai oleh teman-temannya. Namun tida

28/10/2025 15:00 WIB - Administrator
Si Bobi yang Keasikan Main HP

By : ELIZABETH ALVIONA (Eli) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III Setiap hari, Bobi tidak bisa lepas dari HP-nya. begitu bangun tidur, ia langsung mentap layer. Saat makan, HP-

28/10/2025 13:59 WIB - Administrator
SAYAP PERTAHANAN BANGSA

By: NOVA MARIA KRISTINA (Nova) Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III   Pangkalan udara adalah tempat yang paling suci bagi mereka yang bersumpah untuk melindungi bangsa dan neg

23/10/2025 08:03 WIB - Administrator
Kunang-Kunang di Malam Hari

By: LOUISA REGINA RAE SIAGIAN (Regina) (Siswi Kelas VI SD Fransiskus III)   Di balik tembok tinggi di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, hiduplah sebuah keluarga yang tampak sempu

22/10/2025 12:07 WIB - Administrator
DARI RAGU JADI JUARA: KISAH REGU PRESTASI KAMI

By: Kinara Codeliva Dewi (Siswi Kelas VI SD Santo Fransiskus III)   Halo teman-teman! Namaku Kinara Codeliva Dewi, siswi kelas 6 di SD St. Fransiskus III Jakarta. Hari ini izin

20/10/2025 09:22 WIB - Administrator
“BERSAMA MENGEJAR PELANGI”

 By : ZEFANYA ANABELLE STEPHANIE SIHOMBING (Fanya) Di SD St. Fransiskus III, ada seorang siswi kelas enam yang selalu ceria dan murah senyum. Namanya Anna. Ia dikenal ramah oleh

02/10/2025 15:46 WIB - Administrator
Mimpi Terbang Yang Hampir Hilang

Mimpi Terbang Yang Hampir Hilang By. Gregorius Jonathan Damian (Siswa Kelas VI SD Fransiskus III)   Di sebuah sekolah di tengah kota, ada seorang siswa bernama Raka. Ia diken

18/09/2025 08:07 WIB - Administrator
“Cahaya Dibalik Rak Buku”

  By : Lovely Angel Kanter (Lovely) (Siswa SD Fransiskus III)   Pak Adi, seorang pustakawan di sebuah sekolah dasar, merupakan sosok yang sabar dan penuh kasih. Setiap pag

09/09/2025 14:19 WIB - Administrator